HAMA KUTU DAUN MENGGANAS DIMUSIM KEMARAU
Gejalan lain yang terlihat pada tanaman singkong yang terserang kutu ini adalah tampak daun tanaman seperti mengeras dan tumbuhnya tunas-tunas baru pada setiap ketiak tangkai daun. Namun calon-calon tunas yang tumbuh juga akan terserang oleh kutu-kutu yang memang hadir di musim kemarau ini. Coba lihat tanaman seperti dibawah ini.
Hama ini
menyerang hanya pada musim kemarau dan menyebabkan rontoknya daun, tetapi
petani hanya menganggap keadaan tersebut sebagai akibat kekeringan. Penelitian
menunjukkan penurunan hasil akibat serangan hami ini dapat mencapai 20-53%,
tergantung umur tanaman dan lama serangan. Bahkan berdasarkan penelitian di
rumah kaca. Serangan tungau merah yang parah dapat mengakibatkan kehilangan
hasil ubi kayu hingga 95%. Tungau dapat menyebabkan kerusakan tanaman ubi kayu
dengan cara mengurangi luas areal fotosintesis dan akhirnya mengakibatkan
penurunan hasil panen ubi kayu. Kerusakan tanaman dapat diperparah oleh kondisi
musim kering, kondisi tanaman stress air, dan kesuburan tanah yang rendah.
Untuk
pengendalian tungau merah sebaiknya ubi kayu ditanam di lahan pada awal musim
hujan untuk mencegah terjadinya serangan tungau, dengan tenggang waktu maksimum
2 bulan. Jika terlambat ditanam, peluang terjadinya serangan lebih lama
sehingga kehilangan hasil yang ditimbulkan semakin tinggi. Namun cara yang
paling praktis, stabil dan ekonomis adalah dengan menanam varietas singkong yang
tahan tungau. Petani dapat memilih jenis-jenis varitas singkong yang telah
terbukti tahan terhadap serangan kutu merah ini. Menurut para peneliti Varietas
Adira-4 dan Malang-6 cukup tahan tungau.
Jika dilihat
dari bio-ekologi Tungau Merah ini, telah diketahui bahwa siklus hidupnya antara
8 sampai 40 hari (lihat gambar). Jika musim kemarau cukup panas dan tersedia
makanan yang melimpah serta tidak ada musuh alaminya, maka umurnya akan
panjang. Namun jika musim penghujan walaupun makanan melimpah maka umurnya akan
pendek.
Tungau merah
secara alami akan hilang atau populasinya akan mengecil ketika musim penghujan
telah tiba. Hal ini karena di alam juga telah tersedia berbagai musuh alami
yang mampu menekan tungau ini seperti kumbang helm atau Kumbang Coccinelide
(seperti terlihat di gambar atas). Sedang pengendali secara botanis dapat
menggunakan daun Nimba yang diekstrak dan disemprotkan pada pagi hari atau sore
hari dan diaplikasikan di bagian bawah daun khususnya daun-daun pucuk.
Untuk membuktikan bahwa tanaman singkong yang dibudidayakan terserang kutu daun merah dapat melihat langsung daun tanaman yang ada. Coba perhatikan dengan teliti pada bagian bawah daun, bila perlu menggunakan kaca pembesar. Namun dengan mata telanjang hama kutu ini juga masih dapat mudah terlihat dengan jelas. Coba lihat foto dibawah ini yang merupakan kutu daun merah yang ada pada daun singkong.
PANSU
sendiri telah mengembangkan pengendali kutu merah ini dengan Merk MENASIL
dengan harga yang sangat terjangkau bagi petani kecil. Cukup dengan
menyemprotkan MENASIL tersebut 2 atau 3 kali aplikasi yang dilakukan dengan
menyemprotkan pada daun-daun terserang di bagian bawah daun, baik pada pagi
hari dibawah jam 8 dan sore hari setelah jam 5. MENASIL tidak akan membunuh
musuh alami kumbang helm, sehingga tungau yang masih tersisa di pohon singkong
akan dikendalikan oleh predator ini.