MENJELAJAH MITRA
SINGKONG SAMBUNG PANSU
Hari libur minggu lalu (Sabtu dan
Minggu) tanggal 15 dan 16 Desember 2012, Tim PANSU berkesempatan untuk
menjelajah para mitra dan petani yang tengah mempraktekkan dan membuktikan
budidaya singkong sambung di lapangan. Pada kesempatan pertama berkunjung ke
Dusun VI Desa Baja Rongge Kecamatan Serba Jadi Kabupaten Serdang Bedagai.
Tepatnya berkunjung ke lahan Mas Imran.
Begitu sampai di depan rumahnya….langsung
sambutan ramah menyembul dari bibir dan mimik mukanya yang menandakan
kegembiraannya. Karena sebelum sampai ke lokasi ternyata Tim PANSU
nyasar-nyasar ke desa disekitarnya. Itu ternjadi karena jalan yang biasa
dilalui dilakukan perbaikan beberapa jembatan dan terpaksa mencari jalan alternative
lain untuk bisa sampai ke Desa Mas Imran ini.
Mas Imran langsung saja
menanyakan…..”Mau Lihat Singkongnya Pak”….tak beberapa lama dia masuk ke dalam
rumahnya dan membawa cangkul dan parang. Tim PANSU bersamanya langsung diajak
ke lahan singkong sambung yang dikelolanya. Tepat di belakang rumahnya….Mas
Imranpun pamer…..”Inilah Perkembangan Singkongnya Pak!”. Tim PANSU bersmanya
langsung saja menjalani kebun singkong yang sudah rindang tersebut untuk
melihat lebih dekat. Mas Imran menjelaskan, ini model barisan yang semuanya
disambung Pak…..dan ini barisan yang saya buat selang seling antara yang
disambung dengan yang tidak disambung.
Pada kesempatan pertama, Tim
PANSU meminta kepada Mas Imran untuk membuktikan bagaimana perkembangan
umbinya. Maka dipilih olehnya satu batang singkong sambung yang berada di
bagian tengah kebun. Mulailah dengan mengoreknya dengan menggunakan cangkul dan
parang…..dan dibuatlah alat sodok dari kayu untuk mencungkil tanah pada bagian
sebelah atas. Soalnya kalau pakai alat tajam akan melukai umbi yang ada.
Gambar 1. Mas Imran
dan Tim PANSU di tengah Lahan.
Dengan perlahan, mulailah
dilakukan pencungkilan tanah sebelah atas dari batang tanaman Singkong Sambung
PANSU dilakukan dan umbi-umbi mulai tampak menyembul. Dengan perlahan dan
ekstra hati-hati semua umbi yang ada dibuka dengan melihat sekeliling batang
yang ada. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah umbi yang ada tersebut.
Setelah semua bagian tanah sebelah atas terbuka, Tim PANSU mempersilahkan
kepada Mas Imran untuk menghitung jumlah umbi yang ada. Hasil penghitungan umbi
yang ada tersebut ……jumlahnya lebih dari 15 umbi yang terlihat di bagian
sebelah atas.
Gambar 2. Tampak Umbi
Berkembang Keliling.
Setelah diketahui jumlah umbi
yang ada, Tim PANSU mempersilahkan kepada Mas Imran untuk melakukan pengecekan
terhadap panjangnya umbi yang ada tersebut. Dengan menggunakan peralatan sodok
dari kayu, dilakukan secara perlahan-lahan dan sampailah pada ujung umbi.
Setelah itu dipersilahkan kepadanya untuk meletakkan kakinya mulai dari pangkal
batang ke ujungnya umbi. “Bukan Main Iki Pak” katanya…. Ternyata panjangnya
umbi yang ada tersebut sepanjang kakinya (paha sampai ujung jari).
Gambar 3. Mengukur
Panjangnya Umbi.
Selama proses penggalian untuk
melihat jumlah umbi dan panjangnya umbi yang sedang berumur 5 bulan tersebut,
dilakukan dialog antara Mas Imran dengan Tim PANSU. Mulai dengan pertanyaan, “apa
komentar dari tanaman Singkong Sambung PANSU ini Mas Imran?. Jawaban polosnya…..musim
tahun depan akan kugandakan luas tanaman singkong model seperti ini Pak. Apa alasannya….loh ini
buktinya. Baru berumur 5 bulan ternyata …..coba lihat pak tanah yang ada ini
sudah tampak retak-retak karena desakan dari perkembangan umbi yang ada dari
dalam. Bagaimana tidak percaya? Kenapa kawan-kawan petani lain belum ikut
mencoba?. Katanya sih mau lihat dulu setelah panen nanti bagaimana hasilnya?.
Kalau bagus…..baru mereka akan meniru…..jawabannya datar. Begitu ya…..memang
kata banyak orang, bahwa petani itu otaknya ada di mata!. Lihat dulu baru
percaya…. Bagaimana dengan jumlah pupuk organic yang seharusnya diberikan?. Mas
Imran mengakui bahwa jumlah pupuk organiknya masih kurang banyak untuk
digunakan pada lahan ini. Wah kalau pupuk organinya lebih banyak pasti umbinya
akan lebih besar lagi dan tanahnya pasti lebih gembur dan mudah dikorek…..Saya
mau mencoba bagaimana kalau tanaman ini dipelihara lebih dari 1 tahun pak, Tim
PANSU mempersilahkan untuk mencobanya.
Setelah selesai melihat
perkembangan umbi model Singkong Sambung PANSU ini, dilanjutkan dengan melihat
umbi tanaman singkong yang tidak dilakukan penyambungan. Hasilnya memang sangat
berbeda jika dibandingkan dengan yang disambung. Mas Imran dipersilahkan untuk
menutup kembali tanah bagian atas yang telah dikoreknya dan kami terus berdialog
bersama.
Tanpa terasa, haripun sudah
menjelang sore dan Tim PANSU meminta untuk diantarkan ke lokasi dimana kebun
Singkong Sambung PANSU yang diuji oleh Bank Indonesia. Karena kalau dengan
menggunakan kendaraan mesti memutar, maka kami menuju lokasi dengan menggunakan
sepeda motor.
Dari perjalanan menemui Mas Imran
sebagai salah satu petani yang dengan rela dan mau melakukan perubahan untuk
perbaikan budidaya dan peningkatan keuntungan dari usaha budidaya Singkong
Sambung PANSU, ada beberapa catatan penting yang didapatkan. Kawan-kawan petani
belum mau menerapkan model Singkong Sambung PANSU, karena belum melihat
langsung hasilnya; Bahwa penggunaan pupuk organic yang lebih banyak penting
untuk dilakukan pada budidaya singkong sambung ini; Jarak tanam 1,5 x 1,5 meter
ataupun 1,5 x 2,0 meter ini sudah paling ideal untuk dijadikan patokan
penanaman model Singkong Sambung PANSU; Petani yang lebih kreatif dan mau
mempraktekkan di lapangan akan mendapatkan keuntungan duluan, buktinya Mas
Imran juga sudah mampu membuat bibit secara mandiri. Karena PANSU memang
mempersilahkan petani singkong yang ada untuk mencobanya sendiri…..tempat
belajarnya ya ….di PANSU. Lbk Pakam 15122012_sbr_sdr.