UBI KAYU SAMBUNG PANSU ATAU SINGKONG SAMBUNG PANSU
Ubi kayu atau singkong apa bedanya ya? Tentu beda jauh, itu kalau ditanyakan kepada seseorang yang sama sekali tidak pernah mengenal maksud dari kata-kata tersebut. Misalnya, anak-anak perkotaan yang setiap hari memakan roti, namun ketika ditanya kenalkah dengan tanaman gandum tentunya mereka tidak mengerti sama sekali dan tidak tahu menahu tentang tanaman gandum ini.
Demikian juga halnya dengan maksud judul tulisan diatas yang sering ditanyakan oleh para penggiat dan pemerhati singkong besar di pos lapangan (posko) PANSU. Maka dengan sedikit senyum sekaligus merasa aneh juga....soalnya seorang mahasiswa kok susah memahami antara Ubi Kayu Sambung dengan Singkong Sambung.
Dengan sedikit mengelus dada, terpaksa kita jelaskan pelan-pelan. "Begini ketua, ada juga yang menyebut ketela pohon. Kalau bahasa inggrisnya Cassava dan bahasa latinnya Manihot esculenta". "Kalau itu tahu aku bang, kalau di kampungku Tapanuli sana disebut Gadhong dan pasti masing-masing daerah memiliki nama khas yang terkadang sulit kita untuk membacanya, betulkan bang?". "Maksud saya begini bang, kenapa nama untuk barang yang sama kok banyak sekali ya. Kalau yang sudah saya buka di internet khusus untuk perkara Gadhong ini lumayan banyaknya. Apalagi yang berpromosi tentang bibit banyak macam-macam nama yang ditampilkan bang".
Itu sekelumit percakapan antara Tim PANSU dengan Tamu-Tamu yang umumnya dari Mahasiswa yang berdarah batak. Ternyata kalau kita berselancar di internet memang sudah cukup banyak pelaku yang bergelut dengan produksi bibit singkong sambung ini rupanya. Hal tersebut cukup menggembirakan kita semua. Kalau banyak pemain tentunya akan menghasilkan pemenang yang benar-benar unggul baik secara kuantitas dan kualitas tentunya.
Beberapa produsen bibit singkong sudah mulai bertumbuh dan bahkan tingkat pemula juga sudah banyak yang mulai bermain-main untuk memproduksi dengan menjualnya ke produsen bibit yang lebih duluan memiliki nama. Tumbuhnya produsen bibit singkong sambung yang ada di Sumatera Utara ataupun di tempat-tempat lain mengindikasikan bahwa "Singkong atau Ubi Kayu atau Ketela Pohon atau nama-nama sesuai daerah masing-masing, memang memberikan inspirasi untuk dapat mensejahterakan rakyat pedesaan. Ada kawan kita yang juga kemarin ikut memamerkan Singkong Sambung PANSU pada Pameran Flori dan Flora Nasional
(PF2N) yang dibuka secara resmi Rabu (20/6/2012) oleh Menteri Pertanian Suswono
di lahan eks Taman Ria Medan di Jalan Gatot Subroto, dengan menyebutkan nama singkongnya "Singkong Sambung Aos". Ada juga anggota Mas Supianto dari anggota Pak Jarot yang beberapa kali datang ke Posko PANSU sudah mulai memproduksi bibit singkong sambung juga. Masih banyak yang lain lagi dalam meramaikan persingkongan nasional kita.
Pada akhir kunjungan mahasiswa yang masih memiliki bahasa kental dan beraroma kampung tersebut, berucap "Benar juga ya bang.....yang penting kan mampu menghasilkan gadhong yang besar dan menguntungkan. Tetapi kalau aku dan kawan-kawanku serta familiku dari huta sana, tentu kusarankan menggunakan yang abang produksi inilah bang. Singkong Sambung PANSU.....Terima kasih Bang".
Wow,ternyata SUMUT telah berhasil melakukan sesuatu yg insyaallah bermanfaat ke depan nya untuk kehidupan masyarakat,luar biasa Singkog PANSU.
BalasHapusSalam & Sukses,
Ruslan Abdul Gani,SE
Ds.Cinta Rakyat Percut Sei Tuan
Deli Serdang Sumatra Utara.
Salam kenal Pak,
BalasHapusKalau boleh tahu istilah 'sambung' itu apakah karena bibitnya disambung? Bagaimana penyambungannya? Bagaimana cara mendapatkan bibitnya?
Robert D.
Batang Angkola.
Salam pak..
BalasHapusApa bisa tanaman ubi pansu ditanam satu lahan dengan tanaman sawit.?